Posts

Showing posts from September, 2025

On My Embrace, Her.

Malam turun tanpa tergesa. Angin mengetuk jendela pelan, membawa bau tanah yang lembap. Di kamar yang redup, hanya ada lampu meja yang cahayanya seperti menolak untuk benar-benar menerangi. Semua terasa cukup. Tidak lebih, tidak kurang. Ia duduk di sampingku. Diam, tanpa perlu menyusun kalimat apa pun. Bahunya bersandar ringan, seperti beban yang akhirnya menemukan tempat untuk jatuh. Aku menoleh sekilas—mata itu setengah terpejam, tapi masih menyimpan sinar kecil, seperti bintang yang enggan padam. Aku ingin berkata banyak hal. Tentang bagaimana hari-hari sebelumnya membuatku letih, tentang betapa seringnya aku merasa asing di dunia yang ramai. Namun, entah mengapa, ketika ia ada di sini, semua kata terasa tidak perlu. Kehadirannya sendiri sudah menjadi jawaban dari semua pertanyaan yang tak sempat aku ajukan. Jadi aku memilih diam. Diam yang penuh, diam yang justru menenteramkan. Tangan kami saling mencari lalu menemukan, sederhana tapi cukup untuk mengisi ruang kosong di dada. Detik...